Satu tahun sudah saya menjadi Relawan dan hingga sekarang pun saya
masih aktif menjadi relawan di komunitas wabe project. Tujuan saya ingin menjadi
relawan karena saya memang tertarik di bidang sosial bahkan saya berkeinginan
nantinya memiliki yayasan sendiri atau memperdayakan masyarakat yang tidak
mampu. Sehingga dengan saya ikut aktif menjadi relawan serkarang semoga bisa
menjadi referensi nanti kedepannya. Selain itu alasan lain adalah saya ingin
membantu, berkontribusi, belajar lebih peduli, lebih berbagi kepada orang
lain khususnya kepada orang yang kondisinya kurang beruntung dibandingkan
dengan saya sehingga membuat saya menjadi lebih banyak bersyukur atas nikmat
yang Allah berikan kepada saya.
Komunitas wabe project ini merupakan Waste bank for education
yaitu Bank sampah untuk pendidikan. Program wabe bekerja sama dengan Sekolah
bersama Yuk (Sebersy) . Sebersy merupakan komunitas pendidikan untuk membantu anak-anak
yang kurang mampu di tegal gundil , kota Bogor. Program wabe project bekerja sama dengan orangtua asuh yang
berperan sebagai nasabah, sampah yang terkumpul akan diadaur ulang oleh
kami sebagai relawan menjadi produk komersil. Hasil keuntungan tersebut dari
penjualan produk sepenuhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas
pendidikan anak- anak sekolah . Saya dan teman relawan mendaur ulang sampah non
organik seperti botol, kardus, tetrapack dan koran yang akan
didaurulang menjadi produk seperti dompet, tas jinjing, charge holder, pin
cushion, tempat pensil, kursi dan lain-lain.
Dikomunitas wabe project selain melakukan recycle sampah, saya
ditugaskan menjadi Humas. Dimana pertama kali bertugas untuk mewancarai warga
tegal gundil door to door ke rumah mereka untuk menanyakan langsung pekembangan
anak-anak mereka di sekolah serta latarbelakang eluarga tersebut. Banyaknya orang tua yang masih buta huruf,
kondisi ekonomi yang kurang mampu sehingga banyak yang putus sekolah, serta masih kurang sadarnya akan pendidikan untuk anak-anak mereka. Ibu
warga tegal gundil merupakan ibu rumah tangga sehingga kami tergerak untuk
memberdayakan warga tersebut untuk
mengikuti pelatihan daur ulang sampah bersama kami. Mereka sangat
antusias dan juga setelah mengikuti beberapa bulan dari hasil training kami, ibu-ibu sudah bisa membuat dompet dari daur ulang sampah tetrapack susu. Semoga
ini salah satu solusi dari komunitas kami untuk membantu perekonomian ibu warga
tegal gundil serta meningkatkan keterampilan mereka. Kamipun memberi pemahaman
kepada ibu warga disana bahwa pendidikan itu sangat penting, jika ingin maju
dan sukses anak-anak merekapun harus sekolah setinggi-tinngginya. Bagi saya
salah satu faktor kemajuan dari suatu negara adalah faktor pendidikan, Kualitas
SDM yang sangat mempengaruhi untuk majunya bangsa ini.
saya & relawan lain melakukan pelatihan daur ulang bersama ibu-ibu (Wabeproject & Dreamdelion) |
Selain daur ulang kami
melakukan kegiatan bank sampah, dikarenakan relawan merupakan anak muda yang
masih bersatus kuliah dan pekerja kami hanya bisa berkumpul seminggu sekali
maka pengumpulan sampah yang dikumpulkan setiap seminggu sekali dari warga
tersebut. Alhamdulillah mereka antutisias, setiap minggu terdapat minimal 5
warga yang datang ketempat markas kami untuk mengumpulkan sampah. Sampah
tersebut ditimbang dan dicatat oleh admin relawan. Sistem bank sampah kami
yaitu sampah ditukar dengan poin, dimana 1kg sampah = 1 poin dan 5 poin
tersebut bisa ditukar dengan tempat pensil sekolah. Jika ingin seragam maka
warga harus mengumpulkan 30 poin setara dengan 30kg jadi warga harus
semangat mengumpulkan sampah sebanyak banyaknya. Semoga ini solusi dari komunitas kami
untuk mengurangi sampah, tidak buang sampah kesungai serta mendidik mereka agar
tidak buang sampah sembarangan. Kami berusaha mengubah mindset kepada warga
tegal gundil ketika mendengar kata sampah bukan lagi terpikir“ bau,
jorok dan kotor akan tetapi ketika mendengar sampah warga berpikir “sampah bisa didaur
ulang, sampah bisa menjadi uang dan sampah tidak boleh dibuang
sembarangan.
Program Bank Sampah Wabeproject (penimbangan-pencatatan-mendapatkan Poin) |
Komunitas wabeproject ini masih baru, dan saya merupakan angkatan pertama menjadi relawan jadi benar
benar dari nol untuk mencapai sekarang. Itu semua harus dilakukan dengan keikhlasan
dan ketulusan hati untuk membantu.
Alhamdulillah sekarang Program
daur ulang dan bank sampah pun berjalan dengan baik , walaupun selama setahun
ini kami agak tersendat planning programnya dikarenakan SDM yang masih sedikit,
kendala dana yang masih sangat kurang, dan bahan fasilitasnya yang masih
minim sekali. Sehingga kami harus pintar mengatur bahan yang ada , pembuatan
produkpun kami searching di youtube semua serba otodidak tanpa dilatih oleh
trainer .
Akhirnya syukur alhamdulillah komunitas kami
mendapatkan penghargaan produk terunik dalam acara International Environment
summit, UNPAD Bandung . Ini semua berkat kerja keras para relawan yg sudah
berkontribusi. Kami tidak boleh puas sampai disini, tetapi kami semakin terpacu
dan termotivasi untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan produk
daur ulang sampah. Begitu banyak pelajaran dan hikmah yang saya lalui menjadi
relawan hingga sekarang. Di komunitas wabe project saya banyak belajar dari segala aspek lingkungan pendidikan sosial
ekonomi . Semoga saya terus bisa
berkontribusi dan membantu orang lain
hingga tua nanti. Amin
International Enviromental Summit 2015 UNPAD Bandung |